RendahHati, Hemat, dan Sederhana BAB Membuat Hidup Lebih Mulia 7 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 113 A Mari Renungkan Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian pernah bertemu dengan orang yang rendah hati. Entah di lingkungan tempat tinggal, di sekolah, maupun di tempat lain.
27 serta hadis terkait.tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana. di depan kelas. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi hukum Mim Sukun dari Q.S. Al Furqan (25): 63, Q.S. Al Isra(17): 27, serta hadis terkait.tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana. Kelompok lain mengamati dan memberi penilaian hasil presentasi
PelajaranPAI/ISMUBA pada Sub. Mapel al-Quran Hadis dengan Materi, "Rendah Hati, Hemat dan Hidup sederhana." Mengkaji QS. Al-Furqan: 63 dan QS. al-Isra': 26-
Bukhari. Itulah golongan orang-orang yang beruntung. Mereka terdiri dari berbagai kalangan sesuai amal perbuatannya. Bahagia atau tidak, beruntung atau tidak, tidak diukur dari harta, tahta, dan jabatan serta seabrek aksesoris materi yang nisbi. Orang-orang yang bahagia, pada intinya, orang-orang yang dekat kepada Allah Subhanahu Wata'ala.*.
MateriPokok : Q.S. Al-Furqan (25): 63; dan Q.S. Al Isra'(17) : 27; dan Hadis tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana Alokasi Waktu :3 pertemuan (3 x 3 Jam Pelajaran) A. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR: NO. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR . 1 2.4 Menghargai perilaku rendah hati, hemat, dan hidup sederhana sebagai implementasi dari
IlustrasiAyat-ayat tentang Obat (Asaalaf) AKURAT.CO, Rendah hati dan tawadhu adalah satu dari sekian akhlak mulia yang amat diperlukan dalam hidup seseorang. Akhlak tersebut akan menjadikan seseorang dipandang oleh Allah dan makhluk-Nya sebagai hamba yang patut diberikan kemuliaan. Karena pentingnya sifat tawadhu dalan Al-Qur'an banyak
AhmadHabib menerbitkan RENDAH HATI, HEMAT DAN HIDUP 2021-07-14. Bacalah versi online RENDAH HATI, HEMAT DAN HIDUP SEDERHANA.docx tersebut. Download semua halaman 1-19.
RendahHati Hemat dan Sederhana DRAFT. a month ago by. alimhrp. 8th grade . Religious Studies. Played 196 times. 0 likes. 69% average accuracy. 0. Save. Edit. Edit. Print; Share; Edit; Delete; Report an issue; Live modes. Start a live quiz . Classic . Students progress at their own pace and you see a leaderboard and live results.
Menjelaskanpengertian perilaku rendah hati, hemat dan sederhanaMengartikan makna QS. Al-Furqon ayat 63 dan QS. Al-Isro' ayat 27 dan hadist terkait tentang r
Rendahhati atau tawadu' adalah sikap diri yang tdak merasa lebih dari orang lain. Pada surat al-Furqan (25) ayat 63, Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sedangkan pada surat Q.S. al-Isra' (17) ayat 27, Allah mengajarkan kita untuk hidup hemat dan sederhana. Pembahasan 1. Hadits tentang rendah hati (Tawadu')
djGiC. Anda sedang mencari informasi seputar pola hidup sederhana ala Rasulullah? Jika iya, tepat sekali datang ke artikel ini. Disini kami telah mengumpulkan beberapa hadits tentang pola hidup sederhana yang telah Rasulullah SAW lakukan semasa hidupnya. Penasaran kan apa saja haditsnya? Kuy baca dan pahami hadits-haditsnya!1. Sederhana Dalam Makanمَا شَبِعَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ خُبْزٍ قَطُّ وَلاَ لَحْمٍ إِلاَّ عَلَى ضَفَفٍ“Rasulullah SAW tidak pernah merasakan kenyang karena makan roti atau kenyang karena makan daging, kecuali jika sedang menjamu tamu maka beliau makan sampai kenyang” HR. TirmidziMeskipun Rasulullah Saw merupakan seorang Nabi, panglima, kepala negara, hakim dan juga pendakwah yang tentu aktivitas setiap harinya sangat padat, beliau memiliki porsi makanan yang sangat simpel dan sederhana. Ya, setiap makan sesuatu beliau tidak pernah memakannya hingga tersebut tentu berbeda dengan kita saat ini bukan? Berapa banyak manusia di zaman sekarang yang makan dengan porsi besar hingga kekenyangan dan akhirnya malas dalam beraktivitas?Karena itu, sejatinya hikmah dari makan tidak sampai kekenyangan adalah agar tubuh tetap seimbang dan dapat melanjutkan aktivitas dengan semangat dan Sederhana Dalam Penggunaan Airعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِسَعْدٍ وَهُوَ يَتَوَضَّأُ فَقَالَ مَا هَذَا السَّرَفُ فَقَالَ أَفِي الْوُضُوءِ إِسْرَافٌ قَالَ نَعَمْ وَإِنْ كُنْتَ عَلَى نَهَرٍ جَارٍDari Abdullah bin Amr, sesunggunya Rasululllah SAW melewati Sa’ad yang sedang berwudhu. Maka Rasulullah bersabda “Kenapa berlebih lebihan seperti ini?” Sa’ad menjawab “Apakah dalam berwudhu ada yang dianggap berlebihan?” Rasulullah menjawab “Ya, meskipun kamu berada di atas sungai yang mengalir.” HR. Ibnu MajahPada hadits ini, Rasulullah Saw mengajarkan kepada kita ummatnya untuk hidup sederhana bukan hanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga dalam melaksanakan pola hidup sederhana yang diperintahkan oleh Rasulullah Saw bukan hanya dalam membelanjakan uang atau dalam porsi makanan yang akan kita konsumsi. Dalam ibadah dan amalan taat yang lain pun diperintahkan untuk Ancaman Bagi Orang Tamakأَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur sombong.“ HR Bukhari dan MuslimDalam hadits di atas, Rasulullah mengabarkan kepada sahabat tentang beberapa golongan yang akan masuk nerakanya Allah. Diantaranya terdapat orang-orang yang tamak dan dan rakus disini masih bersifat umum. Karena itu bisa saja dicap kepada yang rakus akan harta dunia, tamak saat makan, dan yang semisalnya. Dengan demikian, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk hidup sederhana. Sebab jika malah memilih hidup dengan rakus, maka ancamannya adalah Sederhana Dalam Berpakaianمَنْ تَرَكَ اللِّبَاسِ تَوَاضُعًا لِلَّهِ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنْ أَىِّ حُلَلِ الإِيمَانِ شَاءَ يَلْبَسُهَا“Barangsiapa yang meninggalkan pakaian yang bagus disebabkan tawadhu’ merendahkan diri di hadapan Allah, sedangkan ia sebenarnya mampu, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk dan ia disuruh memilih jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan.” HR. TirmidziKetika menjelaskan hadits riwayat Imam Tirmidzi ini, Syekh Usaimin berkata Jika seseorang berada di tengah-tengah orang yang hidupnya sederhana, maka janganlah ia berpenampilan terlalu mewah. Kalau ia mau mengambil sikap tawadhu’ rendah diri, maka berpakaianlah seperti pakaian mereka. Biar hati mereka tidak merasa kerdil dan juga bukan tanda sombong. Inilah membuat seseorang mendapatkan pahala yang jika seseorang berada di sekitar orang yang berpakaian bagus, maka lebih pantas ia memakai pakaian semisal mereka, karena Allah itu jamil indah dan menyukai suatu yang indah. Karena kalau seseorang berpakaian sederhana di tengah-tengah orang-orang yang berpakaian bagus, maka ia akan tampil beda. Jadi seseorang dalam berpakaian bisa menyesuaikan kondisi.“5. Sederhana Dalam banyak Halوَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلْ، وَاشْرَبْ، وَالْبَسْ، وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ، وَلَا مَخِيلَةٍ . أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَأَحْمَدُ وَعَلَّقَهُDari Amr Ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, radhiyallahu anhum semoga Allah meridhai mereka berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Makan, minum, dan berpakaianlah, serta bersedekahlah tanpa berlebihan isrāf dan tanpa kesombongan makhilah.” HR Abu Daud dan AhmadDari hadits di atas, dapat dikatakan bahwa apabila dalam berwudlu beribadah dan bersedekah perbuatan taat dilarang melampaui batas, maka lebih-lebih lagi dalam hal makan, minum, dan berpakaian. Dalam ketiga hal ini larangan melampaui batas itu mencakup jumlahnya, harganya maupun Sederhana Dalam Tempat TidurJika Anda berfikir bahwasanya tempat tidur yang digunakan oleh Rasulullah adalah kasur yang empuk lagi nyaman, maka anggapan tersebut salah besar. Hal ini karena tempat tidur yang digunakan Nabi Shallallahu’alahi Wasallam sangat sederhana, bahkan yang terbuat dari kulit yang diisi oleh sabut atau Aisyah radhiallahu’anhaكان فِراشُ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم من أدَمٍ، وحَشوُه من لِيفٍ“Tempat tidur Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam dari kulit yang diisi dengan sabut.” HR. Bukhari dan Muslim7. Sederhana Dalam Tempat TinggalTidak hanya kasurnya yang apa adanya, rumah Nabi Muhammad SAW pun terbilang sangat sederhana. Sehingga jika istri beliau Aisyah RA tidur di sana, maka sebagian tubuhnya menghalangi Nabi yang sedang shalat. Dari Aisyah radhiyallahu anha, istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam , ia berkata,كُنْتُ أَنَامُ بَيْنَ يَدَيْ رَسُوْلِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَرِجْلاَيَ فِي قِبْلَتِهِ فَإِذَا سَجَدَ غَمَزَنِي فَقَبَضْتُ رِجْلَيَّ فَإِذَا قَامَ بَسَطْتُهُمَا“Aku tidur di depan Rasulullâh SAW yang sedang shalat, dan kedua kakiku pada kiblat beliau. Jika beliau hendak bersujud, beliau menyentuhku dengan jarinya, lalu aku menarik kedua kakiku. Jika beliau telah berdiri, aku meluruskan kedua kakiku.” HR. Bukhari dan MuslimBisakah kita meniru sikap sederhana sang Baginda SAW? Wallaahu A’lamBaca jugaHadits Tentang Berprasangka BurukHadits Tentang Cita-citaMembantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram!
- Salah satu akhlak mulia dalam Islam adalah hidup sederhana dan tidak berlebihan. Anjuran hidup sederhana ini merupakan teladan dari Rasulullah SAW dan salafus saleh orang-orang saleh terdahulu. Berikut ini ayat-ayat Al-Quran tentang hidup sederhana dalam Islam. Hidup sederhana bukan berarti hidup berkekurangan atau dalam keadaan miskin. Hidup sederhana memprioritaskan pemenuhan kebutuhan primer, seperti makanan bergizi, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan, alih-alih membeli barang-barang mewah atau makanan mahal, sebagaimana dikutip dari Menanamkan Hidup Sederhana 2016 yang ditulis Agus M. Solihin, dkk. Di masa kenabian, seorang sahabat yang dijanjikan masuk surga, Abdurrahman bin Auf adalah salah satu dari orang-orang terkaya di tanah Arab yang hidup sederhana. Ia rela hijrah meninggalkan kekayaannya hanya dengan baju yang melekat di badan. Selain itu, apabila ia berkumpul bersama para pekerjanya, orang yang tidak mengenal Abdurrahman bin Auf akan mengira bahwa ia merupakan bagian dari golongan pekerja tersebut. Berdasarkan ilustrasi di atas, kesederhanaan merupakan sikap memandang suatu hal secara wajar, tidak berlebih-lebihan, serta sesuai dengan tempat dan fungsinya. Kesederhanaan hidup ini diteladankan Rasulullah SAW sebagaimana tergambar dalam hadis riwayat Malik bin Dinar RA, ia berkata "Rasulullah SAW tidak pernah merasakan kenyang karena makan roti atau kenyang karena makan daging, kecuali jika sedang menjamu tamu [maka beliau makan sampai kenyang]," Tirmidzi. Di riwayat lain, Rasulullah SAW bahkan berdoa meminta rezeki kepada Allah SWT sesuai kebutuhan pokoknya saja اللَّهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا Bacaan latinnya "Allahummaj'al rizqa aali muhammadin quutaa"Artinya "Ya Allah, jadikan rezeki keluarga Muhammad berupa makanan yang secukupnya" HR. Muslim Ayat-ayat Al Quran Tentang Hidup Sederhana dalam Islam Di antara dalil-dalil dalam Al-Quran tentang anjuran hidup sederhana tertera dalam surah Al-Furqan ayat 63, serta Al-Isra ayat 27 dan 37. Rincian ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut 1. QS. Al-Furqan Ayat 63وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا Bacaan latinnya "Wa ibaadurrohmaanilladziina yamsyauna alal ardhi haunaw wa idzaa khootabahumul jaahiluuna qooluu salaamaa"Artinya "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan salam,” QS. Al-Furqan [25] 63. 2. QS. Al-Isra Ayat 27اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا Bacaan latinnya "Innal mubadzdziriina kaanuu ikhwaanasy syayaathiin wa kaanasy syaithoonu lirobbihii kafuuroo"Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya," QS. Al-Isra [17] 27. 3. QS. Al-Isra ayat 37وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُوْلًا Bacaan latinnya "Wa laa tamsyi fil ardhi marahaa, innaka lan takhriqal ardho wa lan tablughol jibaala tuulaa"Artinya "Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung," QS. Al-Isra [17] 37.Baca juga Ayat Al Quran yang Menjelaskan Tentang Qada dan Qadar Dalil Naqli Ayat-ayat Al Quran Tentang Sains hingga Pengetahuan Luar Angkasa - Pendidikan Penulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom
Materi PAI Kelas 8 SMP Rendah Hati, Hemat dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia Selamat datang kembali di blog ini. Pada postingan ini, akan berbagi mengenai materi Pendidikan Agama Islam Kelas 8 SMP tentang Rendah Hati, Hemat dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia. Dalam buku paket siswa terbitan kemendikbud, materi ini ada dalam Bab 7 halaman 112. Materi ini merupakan salah satu materi mengenai Alquran. Dalam proses pembelajarannya, kita akan belajar mengenai pembacaan ayat pilihan Alquran al-Furqan/25 63, al-Isra’/17 26-27 dan hadits terkait, mempelajari hukum bacaan Mad, menerjemahkan ayat, memahami isi kandungan ayat dan berusaha mengamalkan serta membiasakan akhlak terpuji rendah hati, hemat dan tujuan dari pembelajaran kali ini adalah sebagai berikutMenyebutkan arti al-Furqan/25 63 dengan tepatMenyebutkan arti al-Isra’/17 26-27 dengan tepatMenjelaskan isi kandungan al-Furqan/25 63 dengan benarMenjelaskan isi kandungan al-Isra’/17 26-27 dengan benarMenguraikan isi kandungan hadis tentang rendah hati, hemat, dan hidup sederhana dengan benarMendemonstrasikan bacaan al-Furqan/25 63 dengan tartilMendemontrasikan bacaan al-Isra’/17 26-27 dengan tartilMendemontrasikan hafalan al-Furqan/25 63 dengan benarMendemonstrasikan hafalan al-Isra’/17 26-27 dengan benarMenyajikan keterkaitan rendah hati dengan pesan al-Furqan/25 63 dengan baikMenyajikan keterkaitan hemat, dan hidup sederhana dengan pesan al-Isra’/17 26-27 dengan baikMengenai RPP Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia secara lengkap dapat di download pada bagian akhir tulisan Peta Konsep2. Renungkan Teks Berikut Ini!Baca, fahami dan renungkan teks berikut ini. Hasil perenungan kalian, ditulis dalam buku catatan masing-masing, minimal dua kalimat."Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian pernah bertemu dengan orang yang rendah hati. Entah di lingkungan tempat tinggal, di sekolah, maupun di tempat lain. Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari cara dia berbicara, bersikap, dan berpendirian. Bagaimana perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang demikian?Tentu kita merasa nyaman dan senang. Demikian juga ketika kita bisa menghiasi diri dengan perilaku mulia ini, tentu orang-orang di sekeliling kita akan merasa nyaman berada dan bertemu dengan mengherankan bila orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Semoga kalian juga menjadi bagian dari orang yang rendah hati ini. Orang ini tidak hanya disukai oleh manusia, tetapi juga sangat dicintai oleh Allah Swt. Betapa bahagianya hidup ini ketika kita dicintai oleh Allah Swt dan disenangi oleh orang-orang di sekeliling yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw., beliau merupakan manusia yang memiliki segala kelebihan. Meskipun demikian, beliau senantiasa rendah hati, baik terhadap keluarga, para sahabat, bahkan kepada orang yang memusuhinya. Beliau dikenal sebagai orang yang rendah hati dengan siapa tiga uang dengan rendah hati, hemat dan sederhana merupakan akhlak mulia yang juga diajarkan oleh Rasulullah saw. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan tenteram. Jika kita mau berhemat dan hidup sederhana, perasaan kita tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal serta keinginan-keinginan yang tidak penting. Itulah sebabnya mengapa Rasullullah saw. sangat mementingkan kedua sikap ini dalam kehidupan sehari-hari."3. Materi a. Membaca Ayat Alquran tentang Rendah Hati, Hemat dan SederhanaAyat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait dengan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana. Mari kita belajar baca ayat yang mulia berikut ini dengan tartil! al-Furqān/25 al-Isrā’/17 27Untuk mendengarkan bacaan Alquran atau mengunduh/mendownload aplikasi Alquran bisa mengunjungi link berikut Mari memahami ilmu tajwid tentang hukum bacaan madPengertian MadMenurut bahasa mad adalah المطّ والزّيادة almaththu wazziyaadah artinya memanjangkan dan menambah. Sedangkan menurut istilah, mad adalah اطالة الصّوت بحرف من حرف المدّ ithaalatush shauti biharfin min huruufil maddi artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad asli.Macam-macam MadSecara umum, mad terbagi menjadi dua kelompok. Yakni mad ashli/thabi'i dan mad far' Mad Thabi'i/asli Disebut mad thabi’i mad asli apabila terdapat harakat fathah diikuti alif ا ; kasrah diikuti ya’ sukun ي ; dan dhommah diikuti waw sukun و . Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif 2 harakat. Perhatikan contoh berikut yang diambil dari al-Furqān/25 63وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ2. Mad Far'iMad far’i yaitu bacaan panjang yang melebihi atas mad ashli dikarenakan adanya hamzah atau sukun. Mad far’i terbagi atas tiga belas bagian, yaitumad wajib muttashilmad jaiz munfashilmad aridh lissukunmad badalmad iwadhmad lazim musaqqal kalimimad lazim mukhaffaf kalimimad lazim mutsaqqal harfimad lazim mukhaffaf harfimad linmad shilahmad farqimad tamkin Penjelasan rinci mengenai ketigabelas macam mad ini, akan dijelaskan pada postingan tepisah. Pada pembelajaran ini hanya akan dijelaskan 4 macam saja. Seperti pada diagram berikutMad Wajib Muttasil Disebut mad wajib muttasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti hamzah dalam satu lafaz. Cara membacanya adalah wajib dibaca panjang 3 Alif 6 harakat.Mad Jaiz Munfasil Disebut mad jaiz munfhasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti hamzah namun dalam lafaz yang berbeda. Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif 2 harakat, 2 alif 4 harakat, atau 2,5 alif 5 harakat.Maď Aridl Disebut maď aridl apabila terdapat maď thabi’i diikuti waqaf, atau terdapat mad thabi’i di akhir ayat. Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif 2 harakat, atau 2 alif 4 harakat, atau 3 alif 6 harakat. Maď Iwadl Disebut mad iwadl apabila ada huruf yang fathah tanwin terletak pada waqaf berhenti pada akhir kalimat. Cara membacanya panjang 1 alif 2 harakat.Untuk contoh dari setiap macam mad, silahkan cari dari kedua ayat tadi yang sedang kita pelajari saat ini. Jika tidak ada, dilanjutkan cari dalam Mari Belajar Mengartikan Ayat al-Qur’ al-Furqān/25 63Terjemah “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam”. al-Isrā’/17 27Terjemah “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”d. Mari Memahami Pesan-pesan Mulia dalam al-Furqān/25 63 dan al-Isrā’/17 al-Furqān/25 63 Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah Swt, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridaan Allah Swt baik di dunia maupun di akhirat. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya sematamata merupakan karunia dari Allah Swt. Dengan keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri. Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan, jauh dari keangkuhan, langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang dimilikinya. Orang yang rendah hati tidak suka meniru-niru gaya orang lain. Apalagi gaya orang itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia. Orang yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Pernahkah kamu melihat orang yang berjalan dengan dengan penuh kesombongan dan besar kepala? Sungguh orang semacam itu tidak sedap dipandang mata. Jika kita melakukan hal itu, orang lain juga tidak senang dengan penampilan kita itu. Allah Swt juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah Swt dalam alIsrā’/17 ayat 37, yang artinya “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong...”. Allah Swt melarang keras manusia memiliki sifat sombong. Hanya Allah Swt sajalah yang berhak untuk sombong. Semua makhluk temasuk manusia tidak boleh sombong atau angkuh. Tahukah kalian bahwa Allah sangat murka kepada setan karena keangkuhannya? Waktu itu Allah Swt perintahkan setan untuk meghormati dan menghargai Adam Namun, mereka dengan sombongnya menolak dan menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia derajatnya dibanding Adam as. Setan merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api itu jauh lebih mulia, sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah. Nabi Muhammad saw. berpesan agar kita senantiasa menghiasi diri kita dengan sifat tawadu’ rendah hati dan menjauhkan dari sifat sombong. Sebagai pelajar, pesan Nabi Muhammad saw. ini dapat kalian terapkan mulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ketika sedang mendapatkan pelajaran di kelas. Demikian pula kepada kedua orang tua, seorang anak harus bersikap tawadu’ kepada mereka. Dengarkanlah nasihatnasihatnya. Kalian tidak boleh bersikap sombong sedikit pun kepada mereka, misalnya merasa lebih pandai dari orang tua atau menganggap mereka ketinggalan zaman. Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh Allah al-Isrā’/17 27Ayat ini diturunkan Allah Swt dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan pencerahan cahaya Islam. Mereka suka sekali beranggapan bahwa derajat, kemasyhuran, dan kehormatan dapat dilihat dari kemampuannya dalam berfoya-foya dan menghamburhamburkan hartanya untuk berpesta ayat ini Allah Swt menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwatindakan semacam ini sangat dilarang oleh Allah Swt. Sebaliknya, Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh indah ajaran karena itu, mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menerapkan pola hidup hemat mulai dari hal-hal yang sederhana dan mudah, seperti hemat dalam menggunakan air dan listrik. Tampaknya kedua hal ini sangat sepele, tetapi dampaknya sangat luar biasa. Boros listrik dapat mengakibatkan krisis energi, sedangkan boros air dapat mengakibatkan krisis air. Sungguh kehidupan kita menjadi sangat terganggu jika di negeri kita ini mengalami krisis energi dan air. Kita dapat menghemat penggunaan listrik dengan cara menggunakan seperlunya, dan mematikannya pada saat tidak diperlukan. Kita dapat melakukan penghematan air dengan cara menggunakan air secukupnya dan hemat pada saat kita sedang wudhu , mandi, cuci tangan, mencuci pakaian, dan sebagainya. Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai lingkungan ini sungguh luar biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah lingkungan ini akan menjadi lestari dan terjaga. Dengan demikian manusia yang menghuni bumi ini juga akan merasa lebih nyaman karena sikapnya yang ramah terhadap lingkungan. Contoh lain untuk melatih hidup hemat adalah dengan rajin menabung mulai sekarang. Dengan menabung kita akan mempunyai tata kelola yang baik dalam mengatur kondisi keuangan. Di samping itu, menabung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang. Dampak positif lainnya adalah berhemat sebagai antisipasi ketika kita membutuhkan biaya yang mendadak atau lumayan besar. Jika terjadi hal yang demikian, kita tidak perlu berhutang dan tidak dilanda rasa gelisah. Bukankah perilaku hemat dan hidup sederhana akan membantu dan meringankan kita di masa depan? Nah, jika sudah tahu akan pentingnya hidup hemat dan sederhana, langkah terbaik kita adalah segera menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Di samping memberi contoh sifat hemat, Rasulullah Saw juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis berikut Artinya “Dari Abu Umamah ia berkata, “Pada suatu hari di sisinya, sahabat Rasulullah saw. memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda “Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” Abu DawudUntuk RPP PAI temasuk RPP materi Rendah Hati, Hemat dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia bisa didownload di sini.